Namaku Liana
—————————————-=============—————————————————
Hampir seminggu setelah aku menemukan fantasi dan khayalan suamiku, aku mencoba menjajagi suamiku;
Malam itu, sehabis makan malam dan kami sedang bersantai menonton TV, putri kami sudah dikamarnya, aku duduk disofa sambil bersandar di bahunya aku berkata : “ pah…aku sebel banget hari ini….”
“Kenapa mah..? tanya suamiku
“iya….tadi kan mama ke mal…masa ada anak muda jalan pura pura nggak lihat, eh tahu tahu nubruk mama, yang ngeselin sambil pura pura jatuh nyenggol susu mama, mau dimaki tapi ntar jadi tontonan, diem aja tapi kan kesel..apalagi habis itu dia ngedipin mata segala”
Perhatian suamiku langsung terbangun, “ terus…?” tanyanya
“ya udah..cuma mama pelototin aja” jawabku….(dalam hati aku geli juga karena apa yang kukatakan cuma karanganku, aku cuma ingin menjajagi suamiku)
“ya nggak apa…itu kan artinya mama masih sangat cantik kan ?…” kata suamiku
“ih..papa kok nggak marah sih…..dia tu nyenggol susu mama sengaja tahu..!!! “ kataku lagi
“masa marah….??? malah papa harus bangga dong artinya mama masih sangat cantik” kata suamiku sambil memeluk pundakku
“untung anak mudanya ganteng…jadi keselnya cuma sedikit” kataku menjajagi lebih jauh…
“Oh ya…..kalau ganteng nggak apa apa?” kata suamiku..tapi tak ada nada marah sedikitpun dalam suaranya….
“bukan nggak apa apa ….tapi keselnya kan jadi sedikit” kataku lagi sambil megerling kewajahnya
Kurasakan pelukan dibahuku semakin erat…..dan aku mulai bisa mengambil kesimpulan.
“Oh iya….ini kan rabu pertengahan bulan ….kok mama nggak pijet ..? memang si mbok kemana ?” tanya suamiku, memang aku punya jadwal sebulan sekali dipijat dan dilulur oleh mbok marto, langganan pijat yang sudah memijatku sejak bertahun tahun…..
“lagi pulang kampung … nengok anaknya” jawabku , “memang kenapa ?” tanyaku lagi melanjutkan
“oh..kalau mama mau kenapa nggak panggil tukang pijet lain ?” tanya suamiku lagi
“wah..mana ada …, lagian sesekali absen kan nggak apa’ jawabku
“ngg….kalau mama mau panggil aja tukang pijat lain” desak suamiku lagi.
“kalau mama mau..papa bisa cariin…” jawab suamiku dengan bersemangat
“memang papa punya kenalan mbok – mbok tukang pijat?” tanyaku pura pura
“bukan mbok mbok…tapi pandai pijat…” jawab suamiku lagi
“Ayo….papa suka dipijat perempuan lain ya…” tanyaku lagi
“nggak…..bukan…..” jawab suamiku terburu buru….”pemijatnya laki laki kok” katanya lagi
“Ha….???? papa mau mama dipijat sama laki laki ??” tanyaku pura pura kaget
“Memang kenapa ? “ tanya suamiku lagi dengan polosnya
“lho…papa kan tahu kalau dipijat berarti dipijat seluruh badan…masa laki laki ..?” aku masih berpura pura heran
“ya nggak apa apa toh..?” jawab suamiku…
“nah kalau pemijatnya terangsang bagaimana ?” tanyaku lagi
“ya terserah mama…..” kata suamiku enteng
“terserah bagaimana..? kalau mama ikut terangsang dipegang laki laki lain..??” tanyaku lagi menegaskan…
“iya terserah mama…asal mama senang dan suka apa juga ikut senang” kata suamiku lagi
“ngawur ah…..”jawabku lagi
“Nggak ngawur ….kalau mama mau papa bisa panggilin” kata suamiku mndesak
“ngawur …lagian apa kata Nancy kalau dia tahu” jawabku lagi, Nancy adalah putri kami
Suamiku terdiam sejenak….”kalau mama mau malam sabtu papa panggil, kan rencananya nancy mau bermalam di rumah Omanya” kata suamiku lagi
‘nanti ah…mama pikir dulu…..belum kebayang kalau mama harus dipijat dan dipegang pegang laki laki lain” kataku
Jumat pagi, sebelu kekantor suamiku menanyakan lagi….”Bagaimana ma….?? kalau mama mau papa panggilin tukang pijatnya…”
“Ngg…gimana ya……terserah papa saja deh….” jawabku, aku sendiri masih agak bingung…ada keinginan mencoba tapi juga agak rasa takut di hatiku.
“Ok….nanti papa atur….oh ya bilang nancy nanti Pak subari jemput dia di skolah sekalian ngenterin ke rumah Omanya…..” kata suamiku bersemangat, pak Subari adalah supir suamiku.
“mama nanti jangan tegang ya..santai saja…ikutin saja apa mau mama, kalau mama nggak sreg ya suruh stop juga nggak apa, pokoknya apapun juga papa nggak akan marah dan melarang’ kata suamiku sesaat setelah kita makan malam.
“Memangnya mama mau apa ?” tanyaku….
‘”ya terserah mama’ jawab suamiku memancing
‘Lho kan cuma pijat toh..??” tanyaku pura pura menegaskan
“Iya….” jawab suamiku sambil senyum
Ting ..Tong…suara bel mengejutkan aku, kulirik jam yang tergantung di dinding..tepat Pk. 08.00, suamiku langsung bangkit dan menuju pintu depan…
Terdengar suara laki laki bercakap cakap dengan suamiku disusul langkah kaki menuju ruang tengah dimana aku duduk.
“Dino….” pemuda itu mengulurkan tangannya menjabat tanganku
Aku masih agak terpana…pemuda ini masih sangat muda aku yakin belum sampai 25 tahun usianya, dengan tubuh tinggi atletis, dan wajah yang cukup ganteng.
“Wah….benar seperti kata Oom…Tante cantik sekali” kata pemuda itu ketika kupersilahkan duduk,
Agak tersipu aku dibuatnya..namun kujawab..”…ah jangan ngawur..aku sudah tua lho….” jawabku
“saya serius Tante…sama sekali tante tidak terlihat tua, kalau bukan Oom yang cerita saya kira tante masih dibwah 30 tahun …” jawab Dino…..wajahnya serius dan menatapku dengan pandangan yang menyatakan kekaguman.
Suamiku bangkit dari duduknya..mengajak Dino ke kamar yang biasa digunakan kalau ada tamu menginap….”aku ganti pakaian dulu ya….” kataku dan menuju kamarku….dan saat masuk kamar aku masih tetap diliputi keraguan….tiba tiba suamiku menyusul masuk ..”lho…kok mama belum ganti kain yang biasa mama pakai kalau dipijat si mbok?” tanya suamiku
“Papa yakin..?, Dino kan laki laki muda…..nanti dia melihat semua tubuhku” tanyaku selain menepis keraguan dihatiku juga masih kucoba menjajagi hati suamiku…
“Mmmff….biasa aja kok” jawabku….namun sungguh tak enak bicara dengan posisi telungkup seperti itu….
“oom…maaf ya…kalau boleh saya melepas celana panjang soalnya pakai jeans jadi agak ketat dan kasar…nanti kulit tante tergesek jeans pula” katanya..lho…kok malah dai minta ijin suamiku pikirku….”ya silahkan saja…..” jawab suamiku…dan sambungnya lagi….kepadaku ”nggak apa kan ma?”
“Terserah saja jawabku……” pasrah namun terasa rangsangan yang mulai bangkit dalam diriku.
Kali ini pemuda itu bergerak mundur…dan menempatkan diri diantara kakiku sehingga aku harus membuka pahaku agak lebar….dan tiba tiba kurasakan lidah yang hangat menyentuh kemaluanku…aku benar benar bagai kena stroom…bergelinjang namun mulut pemuda itu telah menempel dikemaluanku….dan lidahnya mulai menari nari, menjilat dan sesekali klitorisku di emut dan dan dhisapnya…..bergerak lagi..lidahnya mencucuk masuk kedalam kemaluanku dan begitu seterusnya dalam irama yang teratur…..uh….suamiku nggak ada apa apanya kalau dalam hal jilat menjilat rupanya……dan tiba tiba tanpa diduga dan tanpa melepaskan bibirnya dari kemaluanku jari tangannya memasuki lubang kemaluanku…….diserang seperti itu aku benar tidak tahan……dengan mendesah dan mengerang aku menjepit kepala pemuda itu dengan pahaku dan ..”aaaaahhhhhh..sssssshh…” aku mendapatkan orgasme pertamaku.
Dino dengan lembut melepaskan jarinya dari lubang kemaluanku dan bangkit, sementara aku masih terengah engah karena orgasme tadi……
“Tante hebat sekali…uh……benar benar Oom beruntung punya istri seperti tante..” kata Dino memuji.
merasa kepalang tanggung dan terasa ‘menggantung’ aku bertanya “pa…mama boleh make love?” dan suamiku menjawab sambil tersnyum :”justru papa ingin nonton mama make love yang hot”
Aku mencium lagi suamiku lalu berjalan keranjang dimana dino masih rebah dengan kemaluan yang lemas….aku lalu berbaring disisinya…Dino bergerak…diciumnya keningku…turun kebibir…lalu turun ke buah dadaku dan perutku…namun sebelum dia mulai menjilati kemaluanku aku tarik tubuhnya dan kubalikan…..aku yang justru kembali menghisap dan memainkan batang kemaluannya…dan perlahan batang kemaluan pemuda itu mulai bangkit.
Malam itu adalah awal dari suatu babak perjalanan hidupku…..
Leave a comment